A.
Kitab
al-Qur’ān
(diturunkan pada Abad ke-7 M, kurun waktu tahun 611-632 M)
(diturunkan pada Abad ke-7 M, kurun waktu tahun 611-632 M)
Kitab al-Qur’ān
merupakan
kitab yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi dan Rasul yang terakhir, yaitu Nabi
Muhammad saw. Kitab Suci al-Qur’ān diturunkan Allah Swt
sebagai penyempurna dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya.
Firman Allah SWT.
Artinya: “Dia menurunkan Kitab (al-Qur’ān) kepadamu (Muhammad) yang
mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan menurunkan
Taurat dan Injil” (Q.S. Ăli ‘Imrān/3 : 3).
Perhatikan kisah Nabi
Muhammad saw. saat menerima wahyu yang pertama berikut ini :
Setelah wahyu pertama
yang diturunkan di Gua Hira tersebut, turunlah wahyu-wahyu berikutnya sampai
seluruhnya diturunkan oleh Allah Swt. Secara umum pokok-pokok ajaran yang
terkandung dalam al-Qur’ān adalah :
1. Aqidah
(keyakinan),
yaitu hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan, seperti mengesakan Allah Swt dan
meyakini malaikat-malaikat Allah Swt.
2.
Akhlak
(budi
pekerti), yaitu berkaitan dengan pembinaan akhlak mulia
dan menghindari akhlak tercela.
3. Ibadah,
yakni yang berkaitan dengan tata cara beribadah seperti śalat,
zakat, dan ibadah yang lainnya.
4.
Muamalah, yakni berkaitan
dengan tata cara berhubungan kepada sesama manusia.
5 .
Tarikh (sejarah),
yaitu kisah orang-orang dan umat terdahulu.
1. Kitab Allah Swt
sebagai petunjuk
bagi Manusia
Kitab-kitab yang diturunkan Allah Swt kepada
manusia melalui para utusan-Nya dimaksudkan agar dijadikan petunjuk bahwa
keberadaan manusia di muka bumi. Karena manusia diciptakan oleh Allah Swt, maka
hanya kepada- Nya manusia menyembah. Allah Swt menciptakan manusia dengan penciptaan
yang sempurna. Manusia diberi akal, hati nurani, dan nafsu. Hal ini dimaksudkan
agar manusia bisa menjadi khalifah di muka bumi
sebagaimana tujuan diciptakannya. Berkaitan dengan hal ini, manusia diberi
petunjuk dan pedoman bagaimana harus menjalani kehidupannya di dunia.
Allah Swt memberikan pedoman yang berisi
hal-hal baik yang harus dilakukan dan meninggalkan hal-hal buruk atau tercela.
Pedoman dan aturan ini tidak dimaksudkan untuk mengekang manusia, namun
sebaliknya dimaksudkan agar kebahagiaan manusia di dunia ini menjadi sempurna.
Kesempurnaan kebahagiaan yang dimaksud adalah
manusia dapat merasakan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
2.
Al-Qur’ān sebagai
kitab Suci umat
Islam
Al-Qur’ān
merupakan
kitab suci dari Allah Swt yang terjamin kemurniannya. Maksudnya, sejak awal
diturunkan sampai sekarang bacaan al-Qur’ān
dan isinya
tidak mengalami perubahan, baik penambahan maupun pengurangan.
Allah
Swt telah menjamin kemurnian al-Qur’ān
ini
sebagaimana tertuang dalam frman-Nya
:
Artinya: “Sesungguhnya Kamilah
yang menurunkan al-qur’an dan pasti Kami (pula)
yang memeliharanya (QS. al-Hijr ayat 9).”
Al-Qur’ān
tidak
hanya terjaga secara tertulis dalam mushaf seperti yang kamu lihat sehari-hari.
Al Qur’ān juga terjaga dalam hati
dan pikiran para penghafal al-Qur’ān yang jumlahnya jutaan.
Dalam sejarah tercatat bahwa al-Qur’ān tidak diturunkan sekaligus kepada Rasulullah saw.
Seluruh ayatayat al-Qur’ān diturunkan secara bertahap,
sedikit demi sedikit dan berangsur-angsur dalam
kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari atau + 23
tahun. Jumlah surat dalam al-Qur’ān sebanyak 114 surat. Ditinjau dari
masa turunnya, surat yang diturunkan sebelum
Rasulullah Saw hijrah ke Madinah dinamakan surah
Makiyyah sedangkan surat yang diturunkan setelah hijrah ke Madinah disebut surah Madaniyyah.
Umat Islam
yang menjadikan al-Qur’ān sebagai pedoman dalam
kehidupan sehari-hari sudah tentu akan menjadikan hidupnya terarah dan selamat
sampai tujuan hidup yang sebenarnya, tujuan hidup sebenarnya adalah bahagia di dunia
dan bahagia di akhirat. Sebagai umat Islam, kita harus mencintai al-
Qur’ān dan bertekad untuk
menjaga serta mengamalkan isinya. Perhatikan kisah seorang penulis cerpen dan
mahasiswa berikut ini.
3.
Perbedaan kitab dengan
Suhuf
Wahyu-wahyu Allah Swt
yang diterima oleh para rasul dalam perkembangannya ada yang dibukukan
berbentuk kitab dan ada yang tidak dibukukan atau berbentuk suhuf yaitu lembaran-lembaran terpisah. Namun, keduanya sama-sama
berisi firman Allah Swt yang diberikan kepada para Nabi
dan Rasul.
Keterangan yang menyatakan bahwa suhuf itu benar adanya adalah firman Allah Swt berikut
ini :
Artinya :“Sesungguhnya ini terdapat
dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (Q.S.
al-A’lā/87 : 18 – 19 ).
Secara
rinci para Nabi dan
Rasul yang menerima Suhuf dari Allah Swt adalah :
a. Nabi
Ibrahim menerima 10 suhuf.
b. Nabi
Musa menerima 10 suhuf.
Kitab
dan Suhuf mempunyai persamaan dan juga perbedaan. Persamaannya adalah
keduanya sama-sama firman
Allah Swt yang diturunkan kepada para rasul-ya. Adapun perbedaan antara kitab dan suhuf
antara lain :
a. Isi
kitab lebih lengkap daripada isi suhuf.
b.
Bentuk dari kitab sudah dibukukan, sedangkan suhuf masih berbentuk lembaran-lembaran
yang terpisah.
c. Kitab
biasanya berlaku lebih lama daripada suhuf.
4. Hikmah beriman kepada kitab Allah Swt.
Allah
Swt menurunkan kitab-kitab-Nya di dunia ini dengan cara diwahyukan kepada Rasul-Nya.
Tentunya hal ini dapat memberikan hikmah atau manfaat bagi kehidupan manusia
dan makhluk Allah Swt di alam semesta ini. Manusia yang mengaku beriman harus
berusaha mengambil hikmah dari kitab-kitab
1.
Allah
Swt tanpa meragukannya. Adapun hikmah yang dapat diambil dari adanya
kitab-kitab Allah sebagai berikut :
2.
Memberikan
petunjuk kepada manusia mana yang benar dan mana yang salah.
3.
Pedoman
agar manusia tidak berselisih dalam menentukan kebenaran.
4.
Memberikan
informasi sejarah kehidupan orang-orang terdahulu. Hal ini bisa menjadi
pelajaran hidup yang berharga bagi umat manusia saat ini.
5.
Manusia
dapat mengetahui betapa besarnya perhatian dan kasih saying Allah Swt kepada
para hamba dan makhluk-Nya.
6.
Manusia
yang beriman akan dapat mengetahui dan membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk, karena di dalam kitab dijelaskan tentang perilaku yang baik dan buruk.
7.
Mensyukuri
segala anugerah dan nikmat Allah Swt, termasuk pemberian petunjuk yang benar
melalui kitab-kitab-Nya.
8.
Hati
manusia menjadi lebih tenteram dan menambah ilmu pengetahuan.
9. Memiliki
sikap toleransi yang tinggi karena kitab - kitab Allah Swt memberikan penjelasan
tentang penanaman sikap toleransi, saling menghormati, dan menghargai orang
lain bahkan pemeluk agama lain.
10. Meningkatkan kesabaran
dalam menerima cobaan, ujian, dan musibah yang menimpa pada dirinya.
Jika materi susah digeser ke kiri silahkan masuk kepengaturan simbol titik tiga di atas layar hanphon anda pilih dekstop atau bisa unduh materi Pengertian dan Isi Pokok Al Qur'an