Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Perilaku Jujur

Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Perilaku Jujur

Author:
Price:

Read more

 


PAHAMI DAN RANGKUM DI BUKU CATATAN KALIAN

A. Memahami Sifat Jujur

Seseorang disebut jujur apabila berkata apa adanya dan sesuai kenyataan. Kejujuran sangat diperlukan dalam menjalani semua aktivitas kehidupan, karena kejujuran itulah kehidupan kita akan bahagia dan tenteram. Seorang Siswa belajar dan menyelesaikan ulangan dengan jujur. Pedagang menjajakan dan menakar barang dagangannya dengan jujur. Pejabat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan jujur. Seorang wasit memimpin pertandingan olahraga dengan adil dan jujur. Seorang saksi menjawab pertanyaan hakim dan jaksa dengan jujur. Jika setiap orang memiliki sifat jujur semacam ini maka kehidupan akan berjalan harmonis dan mendapat keberkahan dari Allah Swt.

Jika kecurangan dan dusta merajalela maka akan terjadi kehancuran dan malapetaka. Bayangkan jika penduduk suatu negeri dihuni oleh mayoritas pendusta dan pembohong. Mereka saling memtnah, menjatuhkan, dan mencurangi satu sama lain. Akhirnya mereka saling curiga dan terjadi krisis kepercayaan. Jika sudah demikian, maka kehidupan manusia akan terasa rumit, sulit dan permasalahan menjadi tak berujung. Jika sudah demikian maka murka Allah Swt. akan segera menimpa mereka.

Wahai generasi muda Islam yang cerdas, kita harus membiasakan diri dengan sikap jujur dan menjauhi dusta. Bagaimana cara menanamkan kejujuran dalam diri kita? Caranya adalah dengan melatih diri terus menerus berkata benar sesuai kenyataan. Sikap terpuji tidak muncul dengan sendirinya, tetapi butuh latihan dan pembiasaan. Oleh karena itu, cara paling efektif menanamkan kejujuran adalah dengan berlatih jujur terus-menerus. Latihan ini harus dilakukan kapan saja dan di mana saja. Jika kita sudah terlatih dan terbiasa jujur, maka sifat jujur ini akan melekat dalam diri kita. Lalu kapan kita bisa mulai berlatih jujur? Jawabannya adalah sekarang. Jangan ditunda-tunda, mari mulai dari diri kita sendiri dan mulai dari sekarang untuk berkata jujur.

Idealnya, sikap jujur harus dilatih dan dibiasakan sejak usia dini, sebab pada usia dini seorang anak akan sangat mudah dididik dan dilatih. Orangtua memiliki peran dan tanggung jawab dalam mendidik anakanaknya untuk bersikap jujur. Orangtua harus menjadi teladan bagi anakanaknya dalam menerapkan kejujuran. Kejujuran seorang guru juga akan menginspirasi dan dicontoh oleh murid-muridnya. Demikian pula dengan kalian, kejujuran yang kalian lakukan akan dilihat dan dicontoh oleh adikadik kalian.

B. Memahami Dalil Naqli Sifat Jujur

Sudahkah kalian membiasakan diri bersikap jujur? Kalian adalah calon pemimpin bangsa di masa depan. Bangsa kita membutuhkan seorang pemimpin yang berakhlak mulia, adil, dan jujur. Seorang pemimpin harus menjadi teladan bagi rakyatnya. Oleh karena itu kalian harus berlatih dan membiasakan bersikap jujur mulai sekarang. Perhatikan Q.S. AlImran ayat 77 berikut ini:

Artinya: 

“Sesungguhnya orang-orang yang memperjualbelikan janji Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga murah, mereka itu tidak memperoleh bagian di akhirat, Allah tidak akan menyapa mereka, tidak akan memperhatikan mereka pada hari Kiamat, dan tidak akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih”. (Q.S. Al Imran ayat 77)

Ayat di atas menegaskan bahwa orang-orang yang ingkar janji dan melanggar sumpah akan mendapat azab yang pedih dari-Nya. Allah tidak akan menyapa dan memperhatikan mereka pada hari kiamat. Setiap janji harus dilaksanakan karena janji adalah hutang. Jika hutang tidak ditunaikan di dunia ini maka akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Seorang mukmin akan senantiasa menepati janji dan tidak mudah mengucapkan sumpah.

Sumpah itu diperbolehkan, namun hendaknya dilakukan jika dalam keadaan yang memaksa dan darurat. Dalam keadaan normal kita tidak perlu bersumpah. Semakin sering kita bersumpah di hadapan orang lain maka akan mengurangi wibawa kita sendiri. Orang beriman memiliki sifat jujur dan dapat dipercaya. Tidak harus bersumpah pun ucapan orang beriman semestinya juga dapat dipercaya. Jika kepercayaan orang terhadap kita mulai menipis itu artinya iman kita mulai luntur.

Mari kita menjauhi perkataan dusta dan membudayakan kejujuran.Kedustaan akan mengantarkan  pada kejahatan dan kejahatan itu akan menggiring ke neraka. Satu kali seseorang berkata dusta maka ia akan berusaha menutupi kebohongannya itu dengan kebohongan lain. Ibarat pepatah, “sepandai-pandai menutupi bangkai, baunya tetap tercium juga” artinya sepandai apapun seseorang menutupi kebohongannya suatu saat pasti akan ketahuan. Kebohongan akan merugikan diri sendiri dan menyengsarakan orang lain. Sebagai sebuah contoh, seorang saksi berkata dusta di pengadilan. Hal ini akan menyebabkan proses hukum menjadi kacau dan sesat. Hakim akan sulit memutuskan perkara dengan adil bahkan putusan perkara bisa menyesatkan. Oleh karenanya, Islam menggolongkan perbuatan bersaksi palsu termasuk salah satu dosa besar.

Allah Swt. memerintahkan orang-orang yang beriman untuk bertakwa dan berkata benar. Perhatikan Q.S. Al Ahzab ayat 70 berikut ini:

Artinya: 

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar”. ( QS Al Ahzab ayat 70).

Dalam Q.S Al Ahzab ayat 70 tersebut Allah Swt. memerintahkan orangorang beriman untuk bertakwa dan berkata benar. Ukuran kemuliaan seseorang bukan dilihat dari harta dan jabatannya, melainkan dari kualitas takwanya kepada Allah Swt. Orang yang bertakwa akan bersungguhsungguh menjalankan semua perintah Allah Swt. dan menjauhi semua larangan-Nya. Takwa juga mengandung makna takut kepada Allah Swt. Takut di sini artinya takut berbuat salah dan dosa. Wahai anak saleh, mari kita tingkatkan iman kepada Allah Swt. serta menyempurnakannya dengan bertakwa kepada-Nya. Orang yang bertakwa akan selalu berkata jujur. Kejujuran ini merupakan salah satu modal untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

C. Contoh Sikap Jujur dan Manfaatnya




Tahukah kalian apa manfaat yang bisa diperoleh dari sikap jujur? Berikut ini manfaat bersikap jujur.

  1. Jujur akan melahirkan ketenangan. Orang jujur akan tenang dan percaya diri karena tidak ada ketakutan sedikit pun. Sebaliknya, seorang pembohong akan gelisah dan takut kebohongannya terbongkar.
  2. Orang jujur akan dicintai oleh manusia. Sudah menjadi tabiat dasar bahwa setiap manusia menyukai kejujuran. Tanpa memandang suku, agama, dan ras, orang yang jujur pasti disukai semua manusia.
  3. Jujur akan mendatangkan keberkahan dari Allah Swt. Setiap rejeki yang didapatkan dengan jujur, akan mendapat berkah dari Allah Swt.

Silahkan uraikan kesimpulan hasil Rangkuman Materi ini pada form berikut :



Jika Siswa berhasil mengirim Kesimpulan Hasil rangkuman materi perilaku Jujur akan otomatis msuk ke daftar berikut init

0 Reviews