Apa Itu Numerasi ?
• Numerasi adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan menginterpretasikan angka, data, dan konsep matematika dalam konteks sehari-hari sehingga seseorang dapat membuat keputusan yang rasional (mis. membandingkan harga, membaca grafik, memperkirakan jarak, memecahkan masalah sederhana).
• Numerasi bukan sekadar “menghitung” ia juga mencakup keterampilan pemecahan masalah, penalaran kuantitatif, dan kemampuan mentransfer pengetahuan matematika ke situasi nyata.
Kaitan antara Literasi dan Numerasi
•Numerasi sering disebut komponen kunci dari.literasi dasar.
• Literasi membaca memungkinkan siswa memahami teks, sedangkan numerasi membuat mereka mampu membaca angka, tabel, grafik, dan argumen kuantitatif yang muncul di teks, media, pekerjaan, dan kehidupan bermasyarakat.
Urgensi Kemampuan Numerasi
• Numerasi adalah modal hidup, bekal berpikir kritis, dan jalan menuju kemandirian.
• Numerasi adalah jembatan antara sekolahdan kehidupan nyata.
• Ketika siswa bisa memahami dan menggunakan angka membeli dengan bijak, merencanakan anggaran, membaca grafik sosial, memahami data — mereka tidak lagi takut dengan matematika.
• Mereka paham bahwa matematika bukan monster, melainkan alat untuk memahami dunia.
• Guru dan orang tua bukan hanya mengeluh bahwa siswa “tidak bisa matematika,” tetapi menyediakan lingkungan, alat, dan pendekatan yang memungkinkan mereka berkembang.
Numerasi Melatih Kemampuan Berpikir Logis
• Numerasi adalah kemampuan untuk menggunakan konsep bilangan, operasi hitung, perbandingan, pengukuran, hingga penalaran matematis untuk memecahkan masalah dalam konteks nyata. Namun di balik definisi teknis itu, numerasi menyimpan nilai yang lebih besar: kemampuan berpikir logis.
• Ketika murid mampu membaca tabel pengeluaran harian, menafsirkan grafik cuaca, atau menghitung rute tercepat menuju sekolah, mereka sedang menunjukkan kecakapan numerasi. Bukan hanya kemampuan matematika, tetapi kemampuan bernalar.
• Di sinilah relevansi numerasi sebagai bagian dari literasi dasar menjadi sangat kuat. Literasi bukan lagi terbatas pada membaca teks, melainkan membaca situasi, membaca angka, bahkan membaca risiko.
Strategi untuk Menguatkan Numerasi Pada Pembelajaran Mendalam :
1. Menggunakan konteks nyata dalam setiap pembelajaran
• Cerita tentang harga barang, perjalanan, konsumsi listrik, grafik cuaca, atau kegiatan harian dapat membuat murid merasa matematika itu dekat dan relevan.
2. Mendorong murid menjelaskan strategi dan proses berpikir
• Bukan sekadar menjawab “berapa hasilnya”, tetapi bagaimana cara mendapatkan hasil itu.
3. Memanfaatkan masalah terbuka (open-ended problems)
• Ini membuat murid berpikir lebih dalam, bukan sekadar mengisi langkah algoritmik.
Contoh:
“Sebutkan tiga bilangan berbeda yang jika dijumlahkan hasilnya 36. Jelaskan mengapa kamu memilih bilangan-bilangan tersebut.”
• Kemungkinan jawaban:
• 10 + 11 + 15
• 8 + 12 + 16
• 1 + 5 + 30
(Setiap siswa bisa memiliki jawaban berbeda.)
4. Diferensiasi pembelajaran berdasarkan tingkat pemahaman.
•Guru dapat memberikan soal bertingkat: dasar, menengah, dan lanjutan.
5. Mengintegrasikan numerasi lintas mata pelajaran.
•Di IPA ada data percobaan, di IPS ada grafik ekonomi, di bahasa ada tabel informasi. Ini membuat numerasi hidup di berbagai konteks.
6. Mengurangi kecemasan matematika melalui pembelajaran yang menyenangkan.
•Guru bisa menggunakan permainan numerasi, simulasi, atau aktivitas kolaboratif.
7. Menggunakan asesmen formatif yang bermakna.
•Asesmen bukan untuk “menghakimi”, tetapi untuk memetakan pemahaman murid secara berkelanjutan.

